ADM DAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
5. HUMAS
A. PENDAHULUAN
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia
pendidikan sampai lembaga pendidikan di era globalisasi dan desentralistik
(otonomi daerah) menuntut team work yang solid antara pihak sekolah itu sendiri
dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui Manajemen
Berbasis Sekolah, maka administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi
kunci sukses di dalamnya. Dan ketika hubungan sekolah dengan masyarakat ini
dapat berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif,
maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di
sekolah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan
out-put yang berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
Oleh karena itu pada pembahasan makalah ini
kami bahas tentang “ Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ”. Semoga
dengan pembahasn ini dapat menambah keharmonisan hubungan sekolah deangan
masyarakat.
B. PENGERTIAN
Istilah “sekolah” disini merupakan sebuah
konsep yang luas, yang mencangkup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga
pendidikan nonformal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang
mengacu pada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada
diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan.[1] Keberhasilan dalam pendidikan tidak hanya dalam
lingkungan sekolah saja melaikan dalam lingkungan masyarakat juga sangat
berperan aktif dalam mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Karena itu yang
bertanggung jawab dalam pedidikan adalah sekolah yang di bantu oleh keluarga
dan masyarakat untuk dapat memikirkan dan bekerja sama agar dapat menciptakan
hasil pendidikan yang baik secara optimal dan efisien.
Kerja sama terhadap orang tua murid di rumah merupakan salah satu
bukti untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik karena di saat anak belajar
di sekolah dan mereka mendapatkan tugas
rumah atau di sebut dengan PR, di sanalah peran keluarga atau
terkususnya orang tua yang dapat membantu anak untuk dapat mengerjakan dengan
baik. Begitu juga dengan peran masyarakat yang dapat bekerja sama dengan baik
dalam program sekolah untuk memajukan pendidikan di lingkungan masyarakat
tersebut.
Hal ini secara tegas dinyatakan oleh Husen
(1988) dalam penelitiannya bahwa siswa dapat belajar banyak karena dirangsang
oleh pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dan akan berhasil dengan baik
berkat usaha orang tua mereka dalam memberikan dukungan. Penelitian lain
yang memperkuat apa yang dikemukakan di atas dinyatakan oleh Levine &
Hagigust, 1988) yang menyatakan bahwa Lingkungan keluarga, cara perlakuan orang
tua murid terhadap anaknya sebagai salah satu cara/bentuk partisipasi mereka
dalam pendidikan dapat meningkatkan intelektual anak. Partisipasi orang tua ini
sangat tergantung pada ciri dan kreatifitas sekolah dalam menggunakan
pendekatan kepada mereka. Disini terlihat jelas bahwa masyarakat akan berpartisipasi secara optimal terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah,
yang tergantung pada apa dan bagaimana sekolah
melakukan pendekatan dalam rangka memberdayakan mereka sebagai mitra
penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. Contoh yang bisa kami berikan seperti dalam acara maulid nabi,
yang mengikut sertakan seekolah dalam berbagai acara yang telah di buat oleh
masyarakat. Disitu terlihat kerjasama yang terjalin antara masyarakat dan
sekolah untuk memajukan pendidikan di lingkungan tersebut.
C. PENTINGNYA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Dari beberapa pengertian yang di dapat, hubungan sekolah dengan
masyarakat sangatlah berkaitan erat, contohnya saja banyak perusahaan yang
mengambil lulusan sekolah kejuruan yang berbakat di suatu bidang dalam
perusahaan tersebut. Ini merupakan bukti dari hubungan sekolah dan masyarakat
yang terjalin baik.
Beberapa pandangan filosofis tentang hakikat sekolah dan hakikat
masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya :
a.
Sekolah
adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan lembaga yang terpisah
dari masyarakat
b.
Hak
hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat
c.
Sekolah
adalah lembaga social yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat
dalam bidang pendidikan
d.
Kemajuan
sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi, keduanya saling membutuhkan
e.
Masyarakat
adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat yang membutuhkan.
D. TUJUAN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Menurut Elsbree dan McNally, bermacam-macam tujuan dapat
dfikelompokan menjadi 3 tujuan pokok yaitu :
a.
Mengembangkan
mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak
Konsep pendidikan yang demikiaan mengandung implikasi-implikasi
lanjud hal 191
b.
Meningkatkan
tujuan dan mutu kehidupan masyarakat
c.
Mengembangkan
pengertian, antusiasme dan partisipasi masyarakat
Adapun manfaatnya dari hubungan sekolah dengan masyarakat lanjut hal 188
E. BENTUK-BENTUK OPERASIONAL
Bentuk-bentuk operasional dari hubungan sekolah dan masyarakat
dapat tergantung pada creative sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas,
dan sebagainya.
a.
Di
bidang sarana akademik
b.
Di
bidang prasarana
c.
Di
bidang social
d.
Kegiatan
karyawisata
e.
Kegiatan
olahraga dan kesenian
f.
Menyediakan
fasilitas sekolah
g.
Mengikutsertakan
sivitas akademik
h.
Mengikut
sertakan tokoh/pakar/pemuka/masyarakat smbung la semua lihat hal188-189
F. KONSEP-KONSEP HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Konsep hubungan sekolah dan masyarakat ada 2 macam yaitu sebagai
berikut:
a.
Menurut
Ametebun dalam karya Guru dalam administrasi sekolah pembangunan (konsepsi
hubungan sekolah-masyarakat) adalah sebagai berikut :
1.
Konsep
menunggu, sekolah hanya menunggu dan mengharapkan perhatian dan bantuan
masyarakat.
2.
Konsep
preventif, kegiatan-kegiatan sekolah hanya untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan oleh masyarakat.
3.
Konsep
tanda bahaya, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sekolah-masyarakat
terjadi bila ada bahaya, misalnya kebakaran, bangunan sekolah runtuh dan
sebagainya. Sehingga sekolah memerlukan bantuan (kontak) dengan masyarakat.
4.
Konsep
pameran, sekolah memamerkan kegiatannya kepada masyarakat. Hal-hal yang
dipamerkan adalah yang telah diseleksi sehingga mencerminkan keaslian dari
keseluruhan program sekolah tersebut.
5.
Konsep
prestise, kegiatan-kegiatan sekolah sebagai alat untuk menonjolkan karirnya.
Biasanya hal ini cenderung untuk mencari popularitas dan semata-mata mengejar
prestise bukan prestasi. Biasanya disertai dengan perhitungan dan keuntungan
individualitas pribadi.
6.
Konsep
partnership, hubungan ini dapat diinterprestasikan sebagai hubungan proses
timbale balik. Dimana kebutuhan dan keinginan masyarakat juga menjadi kebutuhan
dan keinginan sekolah, terutama dalam kegiatan-kegiatan kulikuler.
7.
Konsep
social leadership, sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dimasyarakat harus
dapat membina kepemimpinan dengan pihak yang erat hubungannya dengan problema
sendiri.
b.
Menurut
balai pendidikan guru tertulis jawa barat
1.
sikap
acuh tak acuh antara kedua belah pihak, yaitu antara sekolah-masyarakat. Konsep
ini beranggapan bahwa sekolah dan masyarakat merupakan lembaga terpisah.
2.
Publisitas,
yaitu komunikasi satu arah. Sekolah menjual iklannya kepada masyarakat agar
segala sesuatu yang dikehendaki dan dibutuhkan sekolah dapat diketahui
masyarakat.
3.
Interpretasi
pendidikan. Seperti halnya publisitas lebih ditekankan, bahwa informasi yang
telah diberikan kepada masyarakat dapat ditafsirkan menurut pengetahuan dan
pendapat yang ada padanya.
4.
Usaha
bersama, jenis komunikasi disini bersifat dua arah dan timbal balik.
G. PRINSIP-PRINSIP PROGRAM HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Jika suatu kegiatan yelah diketahui dan ditentukan tujuannya, maka
logikanya adalah menyusun program kerja. Ametembun merumuskan program hubungan
sekolah-masyarakat, yaitu:
1.
Perencanaan
hubungan sekolah-masyarakat haruslah integral dengan program pendidikan yang
bersangkutan.
2.
Setiap
pejabat/petugas sekolah terutama guru haruslah menganggap dirinya adalah
petugas hubungan masyarakat (public relations officer).
3.
Program
hubungan sekolah-masyarakat didasarkan atas kerja sama dan adanya timbale balik
(two way) prosesnya.
H. BEBAGAI MEDIA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Media komunikasi yang paling penting digunakan humas adalah dalam
kemitraannya dengan media pers ( cetak elektronik ). Dengan demikian struktur
dan cirri-ciri pers harus dikuasai oleh para praktisi humas. Perlu dipahami
bahwa media cetak yang terdiri dari harian / penerbitan pagi dan sore
masing-masing mempunyai ciri-cirinya tersendiri seperti waktu penerbitan, dan
cara kerjasamanya dengan redaksi.
Dalam pelaksanaan hubungan sekolah-mnasyarakat diperlukan sarana
yang sering disebut dengan media komunikasi atau media massa, diantaranya:
1.
Sistem
visual (visual system), yaitu sistem komunikasi dengan
mempergunakan alat-alat yang dapat dilihat dengan indera mata.
2.
Sistem audio (audio system), yaitu
dengan menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan indera pendengaran,
misalnya, tatap muka, rapat-rapat, kontak melalui telepon, telegram, dan
sebagainya.
3.
Sistem
audio visual, yaitu sistem komunikasi dengan menggunakan alat-alat indera
penglihatan dan pendengaran, misalnya, televise, film, dan sebagainya.
Pada umumnya sekolah sering menggunakan kombinasi, baik kombinasi
secara lisan dan tertulis. Sedangkan operasionalnya bias secara formal dan
informal.
I.JALUR-JALUR KOMUNIKASI SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Ada beberapa jalur yang mungkin dapat ditempuh, namun jalur yang
paling menguntungkan adalah jalur yang langsung berhubungan dengan murid dan
situasi pertemuan langsung (face to face). Jalur lain yang mungkin dapat
ditempuh hubungan sekolah-masyarakat adalah:
1.
Anak/murid
Anak/murid merupakan mata rantai komunikasi yang paling efektif
antara masyarakat dengan sekolah. Segala sesuatu yang dilihat, dirasakan, dan
dihayati disekolah dapat dikomunikasikan kepada orang tuanya. Hal tersebut mengandung implikasi bahwa
landasan utama hubungan sekolah-masyarakat yang sehat adalah program pengajaran
yang efektif dan tingginya taraf hubungan guru-murid.
2.
Surat-surat
selebaran dan bulletin sekolah
Biasanya orang tua akan membaca dengan cermat selebaran yang
langsung diterima dari sekolah. Agar lebih efektif, komunikasi tertulis harus
berisi informasi yang diperlukan oleh orang tua murid, khususnya mengenai
hal-hal yang sedang terjadi pada anak mereka. Untuk itu, hendaknya diatur
sedemikian rupa sehingga tepat pada sasarannya.
3.
Media
massa
Media masa seperti radio, surat kabar, dan televisi merupakan media
yang sangat tepat untuk menyampaikan informasi kepada orang tua murid.
4.
Pertemuan
informasi
Para guru dan stap lainnya dapat mengadakan hubungan dengan warga
masyarakat secara tidak resmi, untuk memperbincangkan persoalan-persoalan yang
dapat dicarikan pemecahannya secara langsung dan untuk membina hubungan kelak yang dapat memperlancarkan
pertemuan-pertemuan resmi.
5.
Laporan
kemajuan murid (rapor)
Laporan kemajuan murid yang secara formal disampaikan kepada orang
tua merupakan alat bagi sekolah untuk berkomunikasi dengan mereka.
6.
Kontak
formal
Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan-pertemuan resmi.
Masyarakat atau orang tua diundang secara resmi oleh sekolah melalui surat,
telepon, dan sebagainya.
7.
Memanfaatkan
sumber-sumber yang tersedia dimasyarakat
Para guru memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat
dalam menghidupkan dan merperkaya program pengajaran.[2]
8.
Badan
pembantu penyelenggara pendidikan (BP3)
Organisasi ini bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan
hubungan-hubungan yang sehat antara sekolah dengan masyarakat, BP3 ini
merupakan wadah sehingga kepala sekolah, guru dan masyarakat dapat melakukan
komunikasi dan memberikan informasi tentang inovasi-inovasi yang sedang
dijalankan dalam program pengajaran dewasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar