Senin, 25 Juni 2012

ADM DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


ADM DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
5. HUMAS
A. PENDAHULUAN
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era globalisasi dan desentralistik (otonomi daerah) menuntut team work yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, maka administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi kunci sukses di dalamnya. Dan ketika hubungan sekolah dengan masyarakat ini dapat berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang berkualitas secara inteletual, spritual dan sosial.
Oleh karena itu pada pembahasan makalah ini kami bahas tentang “ Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ”. Semoga dengan pembahasn ini dapat menambah keharmonisan hubungan sekolah deangan masyarakat.
B. PENGERTIAN
Istilah “sekolah” disini merupakan sebuah konsep yang luas, yang mencangkup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu pada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan.[1] Keberhasilan dalam pendidikan tidak hanya dalam lingkungan sekolah saja melaikan dalam lingkungan masyarakat juga sangat berperan aktif dalam mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Karena itu yang bertanggung jawab dalam pedidikan adalah sekolah yang di bantu oleh keluarga dan masyarakat untuk dapat memikirkan dan bekerja sama agar dapat menciptakan hasil pendidikan yang baik secara optimal dan efisien.
Kerja sama terhadap orang tua murid di rumah merupakan salah satu bukti untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik karena di saat anak belajar di sekolah dan mereka mendapatkan tugas  rumah atau di sebut dengan PR, di sanalah peran keluarga atau terkususnya orang tua yang dapat membantu anak untuk dapat mengerjakan dengan baik. Begitu juga dengan peran masyarakat yang dapat bekerja sama dengan baik dalam program sekolah untuk memajukan pendidikan di lingkungan masyarakat tersebut.

Hal ini secara tegas dinyatakan oleh Husen (1988) dalam penelitiannya bahwa siswa dapat belajar banyak karena dirangsang oleh pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dan akan berhasil dengan baik berkat usaha orang tua mereka dalam memberikan dukungan. Penelitian lain yang memperkuat apa yang dikemukakan di atas dinyatakan oleh Levine & Hagigust, 1988) yang menyatakan bahwa Lingkungan keluarga, cara perlakuan orang tua murid terhadap anaknya sebagai salah satu cara/bentuk partisipasi mereka dalam pendidikan dapat meningkatkan intelektual anak. Partisipasi orang tua ini sangat tergantung pada ciri dan kreatifitas sekolah dalam menggunakan pendekatan kepada mereka. Disini terlihat jelas bahwa masyarakat akan berpartisipasi secara optimal terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah, yang  tergantung pada apa dan bagaimana sekolah melakukan pendekatan dalam rangka memberdayakan mereka sebagai mitra penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. Contoh yang bisa kami berikan seperti dalam acara maulid nabi, yang mengikut sertakan seekolah dalam berbagai acara yang telah di buat oleh masyarakat. Disitu terlihat kerjasama yang terjalin antara masyarakat dan sekolah untuk memajukan pendidikan di lingkungan tersebut.
C. PENTINGNYA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Dari beberapa pengertian yang di dapat, hubungan sekolah dengan masyarakat sangatlah berkaitan erat, contohnya saja banyak perusahaan yang mengambil lulusan sekolah kejuruan yang berbakat di suatu bidang dalam perusahaan tersebut. Ini merupakan bukti dari hubungan sekolah dan masyarakat yang terjalin baik.
Beberapa pandangan filosofis tentang hakikat sekolah dan hakikat masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya :
a.       Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan lembaga yang terpisah dari masyarakat
b.      Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat
c.       Sekolah adalah lembaga social yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan
d.      Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi, keduanya saling membutuhkan
e.       Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat yang membutuhkan.
D. TUJUAN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Menurut Elsbree dan McNally, bermacam-macam tujuan dapat dfikelompokan menjadi 3 tujuan pokok yaitu :
a.       Mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak
Konsep pendidikan yang demikiaan mengandung implikasi-implikasi lanjud hal 191
b.      Meningkatkan tujuan dan mutu kehidupan masyarakat
c.       Mengembangkan pengertian, antusiasme dan partisipasi masyarakat
Adapun manfaatnya dari hubungan sekolah dengan masyarakat   lanjut hal 188
E. BENTUK-BENTUK OPERASIONAL
Bentuk-bentuk operasional dari hubungan sekolah dan masyarakat dapat tergantung pada creative sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas, dan sebagainya.
a.       Di bidang sarana akademik
b.      Di bidang prasarana
c.       Di bidang social
d.      Kegiatan karyawisata
e.       Kegiatan olahraga dan kesenian
f.       Menyediakan fasilitas sekolah
g.      Mengikutsertakan sivitas akademik
h.      Mengikut sertakan tokoh/pakar/pemuka/masyarakat smbung la semua lihat hal188-189
F. KONSEP-KONSEP HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Konsep hubungan sekolah dan masyarakat ada 2 macam yaitu sebagai berikut:
a.       Menurut Ametebun dalam karya Guru dalam administrasi sekolah pembangunan (konsepsi hubungan sekolah-masyarakat) adalah sebagai berikut :
1.      Konsep menunggu, sekolah hanya menunggu dan mengharapkan perhatian dan bantuan masyarakat.
2.      Konsep preventif, kegiatan-kegiatan sekolah hanya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
3.      Konsep tanda bahaya, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sekolah-masyarakat terjadi bila ada bahaya, misalnya kebakaran, bangunan sekolah runtuh dan sebagainya. Sehingga sekolah memerlukan bantuan (kontak) dengan masyarakat.
4.      Konsep pameran, sekolah memamerkan kegiatannya kepada masyarakat. Hal-hal yang dipamerkan adalah yang telah diseleksi sehingga mencerminkan keaslian dari keseluruhan program sekolah tersebut.
5.      Konsep prestise, kegiatan-kegiatan sekolah sebagai alat untuk menonjolkan karirnya. Biasanya hal ini cenderung untuk mencari popularitas dan semata-mata mengejar prestise bukan prestasi. Biasanya disertai dengan perhitungan dan keuntungan individualitas pribadi.
6.      Konsep partnership, hubungan ini dapat diinterprestasikan sebagai hubungan proses timbale balik. Dimana kebutuhan dan keinginan masyarakat juga menjadi kebutuhan dan keinginan sekolah, terutama dalam kegiatan-kegiatan kulikuler.
7.      Konsep social leadership, sekolah sebagai lembaga pendidikan utama dimasyarakat harus dapat membina kepemimpinan dengan pihak yang erat hubungannya dengan problema sendiri.  
b.      Menurut balai pendidikan guru tertulis jawa barat
1.      sikap acuh tak acuh antara kedua belah pihak, yaitu antara sekolah-masyarakat. Konsep ini beranggapan bahwa sekolah dan masyarakat merupakan lembaga terpisah.
2.      Publisitas, yaitu komunikasi satu arah. Sekolah menjual iklannya kepada masyarakat agar segala sesuatu yang dikehendaki dan dibutuhkan sekolah dapat diketahui masyarakat.
3.      Interpretasi pendidikan. Seperti halnya publisitas lebih ditekankan, bahwa informasi yang telah diberikan kepada masyarakat dapat ditafsirkan menurut pengetahuan dan pendapat yang ada padanya.
4.      Usaha bersama, jenis komunikasi disini bersifat dua arah dan timbal balik.
G. PRINSIP-PRINSIP PROGRAM HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Jika suatu kegiatan yelah diketahui dan ditentukan tujuannya, maka logikanya adalah menyusun program kerja. Ametembun merumuskan program hubungan sekolah-masyarakat, yaitu:
1.      Perencanaan hubungan sekolah-masyarakat haruslah integral dengan program pendidikan yang bersangkutan.
2.      Setiap pejabat/petugas sekolah terutama guru haruslah menganggap dirinya adalah petugas hubungan masyarakat (public relations officer).
3.      Program hubungan sekolah-masyarakat didasarkan atas kerja sama dan adanya timbale balik (two way) prosesnya.
H. BEBAGAI MEDIA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Media komunikasi yang paling penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers ( cetak elektronik ). Dengan demikian struktur dan cirri-ciri pers harus dikuasai oleh para praktisi humas. Perlu dipahami bahwa media cetak yang terdiri dari harian / penerbitan pagi dan sore masing-masing mempunyai ciri-cirinya tersendiri seperti waktu penerbitan, dan cara kerjasamanya dengan redaksi.
Dalam pelaksanaan hubungan sekolah-mnasyarakat diperlukan sarana yang sering disebut dengan media komunikasi atau media massa, diantaranya:
1.      Sistem visual (visual system), yaitu sistem komunikasi dengan mempergunakan alat-alat yang dapat dilihat dengan indera mata.
2.       Sistem audio (audio system), yaitu dengan menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan indera pendengaran, misalnya, tatap muka, rapat-rapat, kontak melalui telepon, telegram, dan sebagainya.
3.      Sistem audio visual, yaitu sistem komunikasi dengan menggunakan alat-alat indera penglihatan dan pendengaran, misalnya, televise, film, dan sebagainya.
Pada umumnya sekolah sering menggunakan kombinasi, baik kombinasi secara lisan dan tertulis. Sedangkan operasionalnya bias secara formal dan informal.  
I.JALUR-JALUR KOMUNIKASI SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Ada beberapa jalur yang mungkin dapat ditempuh, namun jalur yang paling menguntungkan adalah jalur yang langsung berhubungan dengan murid dan situasi pertemuan langsung (face to face). Jalur lain yang mungkin dapat ditempuh hubungan sekolah-masyarakat adalah:
1.      Anak/murid
Anak/murid merupakan mata rantai komunikasi yang paling efektif antara masyarakat dengan sekolah. Segala sesuatu yang dilihat, dirasakan, dan dihayati disekolah dapat dikomunikasikan kepada orang tuanya.  Hal tersebut mengandung implikasi bahwa landasan utama hubungan sekolah-masyarakat yang sehat adalah program pengajaran yang efektif dan tingginya taraf hubungan guru-murid.
2.      Surat-surat selebaran dan bulletin sekolah
Biasanya orang tua akan membaca dengan cermat selebaran yang langsung diterima dari sekolah. Agar lebih efektif, komunikasi tertulis harus berisi informasi yang diperlukan oleh orang tua murid, khususnya mengenai hal-hal yang sedang terjadi pada anak mereka. Untuk itu, hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tepat pada sasarannya.
3.      Media massa
Media masa seperti radio, surat kabar, dan televisi merupakan media yang sangat tepat untuk menyampaikan informasi kepada orang tua murid.
4.      Pertemuan informasi
Para guru dan stap lainnya dapat mengadakan hubungan dengan warga masyarakat secara tidak resmi, untuk memperbincangkan persoalan-persoalan yang dapat dicarikan pemecahannya secara langsung dan untuk membina hubungan  kelak yang dapat memperlancarkan pertemuan-pertemuan resmi.
5.      Laporan kemajuan murid (rapor)
Laporan kemajuan murid yang secara formal disampaikan kepada orang tua merupakan alat bagi sekolah untuk berkomunikasi dengan mereka.
6.      Kontak formal
Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan-pertemuan resmi. Masyarakat atau orang tua diundang secara resmi oleh sekolah melalui surat, telepon, dan sebagainya.
7.      Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dimasyarakat
Para guru memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat dalam menghidupkan dan merperkaya program pengajaran.[2]
8.      Badan pembantu penyelenggara pendidikan (BP3)
Organisasi ini bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan hubungan-hubungan yang sehat antara sekolah dengan masyarakat, BP3 ini merupakan wadah sehingga kepala sekolah, guru dan masyarakat dapat melakukan komunikasi dan memberikan informasi tentang inovasi-inovasi yang sedang dijalankan dalam program pengajaran dewasa ini.    


[1] DRS.M.Ngalim purwanto. administrasi dan supervise pendidikan (bandung: PT Remaja Rosdakarya,2008)
[2] Pemanfaatan sumber-sumber tersebut merupakan cara terbaik untuk mengadakan hubungan dengan masyarakat, misalnya pemanfaatan tokoh-tokoh masyarakat ataupun dengan jalan karyawisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar