Kamis, 20 Desember 2012



1.         Efektivitas Siswa Kelas X MengikutiLayanan Informasi Di SMAN 12 Pekanbaru
2.         Objek: Efektivitas siswa kelas X mengikuti layanan informasi
Subjek: Konselor dan klien
Lokasi: SMAN 12 Pekanbaru
Pendekatan: Kualitatif
Ruang Lingkup : Layanan Informasi
3.                  a. Masalah utama : siswa kurang memahami layanan informasi

b. Identifikasi Masalah
-                    Siswa kurang aktif mengikuti layanan informasi
-                    Siswa kurang berminat mengikuti layanan informasi
-                    Siswa acuh mengikuti layanan informasi
-                    Siswa kurang konsentrasi layanan informasi
-                    Siswa kurang sungguh sungguh mengikuti layanan informasi
c.                   Batasan Masalah
Mengingat banyak persoalan persoalan yang terkait dengan kajian ini seperti yang dikemukakan dalam identifikasi masalah di atas maka penulis memfokuskan pada kurang aktif siswa mengikuti layanan informasi.
d.                  Rumusan Masalah
-                    Bagaimana keaktifan siswa saat mengikuti layanan informasi ?
4.                  Kerangka Teoritis
1. Pengertian efektifitas
Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.Atau menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :
“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
Sedangkan pengertian efektifitas menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut :
“ Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.
Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah :
“ Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input “.
Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Efektifitas = Ouput Aktual/Output Target >=1
Ø Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai efektifitas.
Ø Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak tercapai.
1). Pengertian Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya atau bisa juga layanan informasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk memberikan berbagai informasi agar wawasan para siswa tentang berbagai hal lebih terbuka.
b). Tujuan
Secara umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Tujuan khusus layanan informasi terkait dengan fungsi-fungsi konseling. Fungsi pemahaman paling dominan dan paling langsung diemban oleh layanan informasi. Peserta layanan memahami informasi dengan berbagai selik beluknya sebagai isi layanan, penguasaan informasi tersebut dapat digunakan untuk pemecahan masalah (apabila peserta yang bersangkutan mengalaminya ); untuk mencegah timbulnya masalah ; untuk mengembangkaan peserta uang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisaikan hak-haknya.
Dalam hal pengembangan kemandirin, pemahaman dan penguasaan pesertaterhadap informasi yang di perlukan akan memungkinkan ia mapu memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara objektif, positif dan dinamis; mengamabil keputusan; mengarahkan diri untuk kegiatan kegiatan positif dan dinamis; mengambil keputusan  mengarahkan diri untuk kegiata-kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil dan akhirnya mengaktualisasikan diri. Dengan demikian meskipun tujuan layanan informasi tampak sederhana dan tunggal, apabila penguasaan informasi itu benar benar berkualitas tinggi tidak mustahil ia dapat di gunakan untuk keperluan yang luas
c). Komponen
1).  Konselor sebagai pelaksana layanan
2). Peserta layanan sebagai sasaran layanan adalah individu yang memerlukan    informasi untuk mengatasi permasalahannya dan   mengembangkan kehidupannya
3) Informasi sebagai isi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta layanan.
d. informasi
jenis luas dan kedalam informasi yang menjadi isi layanan informasi sangat berpariasi, tergantung pada kebutuhan para peserta didik, dalam hal ini identifikasi keperluan akan penguasaan informasi tertentu oleh calon peserta informasi sendiri, konselor maupun pihak ketiga menjadi sangat penting. Pada dasarnya informasi dimaksud mengacu kepada seluruh bidang pelayanan konseling, yaitu bidang pengembangan pribadi, social, kegiatan belajar, perencanaan karir, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama.
e. Asas
layanan informasi pada umumnya merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlahbpeserta dalam suatu forum terbuka. Asas kegiatan mutlak diperlukan, di dasarkan pada kesukarelaan dan keterbukaan, baik dari para peserta maupun konselor.
f. Pendekatan dan Teknik
Layanan informasi diberikan secara langsung dan terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber
5. Asumsi (postulat) : pengetahuan siswa tentang layanan informasi bervariasi
Hipotesis : Apabila siswa mengetahui mamfaat mengikuti layanan informasi, maka ia akan akan aktif mengikuti layanan informasi.

6. literatur
Amti,Erman &marjohan,1991,bimbingan konseling,Jakarta:p2tk,ditjen Dikti Depdikbud.
Prayitno, 2004, layanan informasi/seri layanan konseling, padang.
Depdiknas. (2003). Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Syamsu Yusuf L.N. (2005). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasah. Bandung : CV Bani Qurey
Gie, The Liang. 1985. Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar