1. Efektivitas
Siswa Kelas X MengikutiLayanan Informasi Di SMAN 12 Pekanbaru
2. Objek: Efektivitas siswa kelas X mengikuti
layanan informasi
Subjek:
Konselor dan klien
Lokasi:
SMAN 12 Pekanbaru
Pendekatan:
Kualitatif
Ruang
Lingkup : Layanan Informasi
3.
a. Masalah utama
: siswa kurang memahami layanan informasi
b.
Identifikasi Masalah
-
Siswa kurang aktif
mengikuti layanan informasi
-
Siswa kurang berminat
mengikuti layanan informasi
-
Siswa acuh mengikuti
layanan informasi
-
Siswa kurang
konsentrasi layanan informasi
-
Siswa kurang
sungguh sungguh mengikuti layanan informasi
c.
Batasan Masalah
Mengingat banyak persoalan
persoalan yang terkait dengan kajian ini seperti yang dikemukakan dalam
identifikasi masalah di atas maka penulis memfokuskan pada kurang aktif siswa
mengikuti layanan informasi.
d.
Rumusan Masalah
-
Bagaimana keaktifan
siswa saat mengikuti layanan
informasi ?
4.
Kerangka Teoritis
1. Pengertian efektifitas
Efektivitas
dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan
sasarannya.Atau menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang
terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas
menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :
“Efektifitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas
dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai,
makin tinggi efektifitasnya”.
Sedangkan
pengertian efektifitas menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai
berikut :
“
Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara
membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau
sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.
Adapun pengertian efektifitas
menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah :
“ Efektifitas
adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang
diharapkan dari sejumlah input “.
Dari
pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas
dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah
ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat
efektifitas dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Efektifitas
= Ouput Aktual/Output Target >=1
Ø Jika
output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1
(satu), maka akan tercapai efektifitas.
Ø Jika output aktual berbanding
output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak
tercapai.
1).
Pengertian Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah penyampaian
berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat mengolah dan
memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya atau
bisa juga layanan informasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang
ditujukan untuk memberikan berbagai informasi agar wawasan para siswa tentang
berbagai hal lebih terbuka.
b). Tujuan
Secara umum agar terkuasainya informasi
tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham
terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Tujuan khusus
layanan informasi terkait dengan fungsi-fungsi konseling. Fungsi pemahaman
paling dominan dan paling langsung diemban oleh layanan informasi. Peserta
layanan memahami informasi dengan berbagai selik beluknya sebagai isi layanan,
penguasaan informasi tersebut dapat digunakan untuk pemecahan masalah (apabila
peserta yang bersangkutan mengalaminya ); untuk mencegah timbulnya masalah ;
untuk mengembangkaan peserta uang bersangkutan membuka diri dalam
mengaktualisaikan hak-haknya.
Dalam hal
pengembangan kemandirin, pemahaman dan penguasaan pesertaterhadap informasi
yang di perlukan akan memungkinkan ia mapu memahami dan menerima diri dan
lingkungannya secara objektif, positif dan dinamis; mengamabil keputusan;
mengarahkan diri untuk kegiatan kegiatan positif dan dinamis; mengambil
keputusan mengarahkan diri untuk
kegiata-kegiatan yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil dan akhirnya
mengaktualisasikan diri. Dengan demikian meskipun tujuan layanan informasi tampak
sederhana dan tunggal, apabila penguasaan informasi itu benar benar berkualitas
tinggi tidak mustahil ia dapat di gunakan untuk keperluan yang luas
c). Komponen
1). Konselor sebagai pelaksana layanan
2). Peserta layanan sebagai sasaran layanan adalah
individu yang memerlukan informasi
untuk mengatasi permasalahannya dan
mengembangkan kehidupannya
3) Informasi sebagai isi layanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta layanan.
d. informasi
jenis luas dan kedalam informasi yang menjadi isi
layanan informasi sangat berpariasi, tergantung pada kebutuhan para peserta
didik, dalam hal ini identifikasi keperluan akan penguasaan informasi tertentu
oleh calon peserta informasi sendiri, konselor maupun pihak ketiga menjadi
sangat penting. Pada dasarnya informasi dimaksud mengacu kepada seluruh bidang
pelayanan konseling, yaitu bidang pengembangan pribadi, social, kegiatan
belajar, perencanaan karir, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama.
e. Asas
layanan informasi pada umumnya merupakan kegiatan yang
diikuti oleh sejumlahbpeserta dalam suatu forum terbuka. Asas kegiatan mutlak
diperlukan, di dasarkan pada kesukarelaan dan keterbukaan, baik dari para
peserta maupun konselor.
f. Pendekatan dan Teknik
Layanan informasi diberikan secara langsung dan
terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber
Hipotesis : Apabila siswa mengetahui mamfaat mengikuti layanan informasi,
maka ia akan akan aktif mengikuti layanan informasi.
6. literatur
Amti,Erman
&marjohan,1991,bimbingan konseling,Jakarta:p2tk,ditjen Dikti
Depdikbud.
Prayitno, 2004, layanan
informasi/seri layanan konseling, padang.
Depdiknas. (2003). Pelayanan
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Syamsu Yusuf L.N. (2005). Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasah. Bandung : CV Bani Qurey
Gie, The Liang. 1985. Cara
Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar